PEMBAHASAN
A.
Macam
- Macam Kurikulum
Ada
berbagai macam kurikulum di dalam suatu pendidikan di antaranya adalah sebagai
berikut :
1) Kurikulum
Subjek Akademis
Model
konsep kurikulum ini adalah model konsep tertua, sejak sekolah yang pertama
berdiri, kurikulumnya mirip dengan tipe ini. Kurikulum subjek akademis
bersumber dari pendidikan kelasik
(perenialisme atau esensialisme) yang berorientasi pada masa lalu. Semua ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai telah di temukan oleh para pemikir masa lalu.
Fungsi pendidikan memelihara dan mewariskan hasil-hasil budaya masa lalu
tersebut. Kurikulum ini lebih
mengutamakan isi pendidikan. Seperti halnya belajar adalh berusaha menguasai
ilmu sebanyak-banyaknya. Orang yang berhasil dalam belajar adalah orang yang
menguasai seluruh atau sebagian besar isi pendidikan yang di berikan atau
disisipkan oleh guru.
Guru
sebagai penyampai bahan ajar memegang peran penting. Mereka harus mengetahui
semua pengetahuan yang ada dalam kurikulum. Ia harus menjadi ahli dalam
bidang-bidang studi yang di ajarkannya. Jerome Bruner dalam the process of
education menyarankan bahwa desain kurikulum hendaknya di dasarkan atas stuktur
disiplin ilmu.
Sekurang-kurangnya
ada 3 pendekatan dalam subjek akademis yaitu :
a. Melanjutkan
pendekatan struktur pengetahuan.
b. Studi
yang bersifat interaktif.
c. Pendekatan
yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah fundamentalis.
2) Kurikulum
Humanistik
Kurikulum
ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi ( personalized education )yaitu john dewey ( Progressive Education ) dan J.J.Rousseau (Romantic Education ). Aliran ini lebih memberikan tempat utama
kepada siswa, mereka bertolak dari asumsi bahwa
anak atau siswa adalah yang pertama dan utama dalam pendidikan, karna ia
adalah subjek yang menjadi pusan kegiatan penelitian.
Pendidikan
humanistic menekankan peran siswa. Pendidikan merupakan upaya untuk menciptakan
situasi yang permisif, rileks, akrab. Berkat situasi tersebut anak
mengembangkan segala potensi yang di milikinya. Menurut Mc. Neil “ the new humanistis are slef actualizers
who see curriculum as a librating process that can meet the need for growth and
personal integrity” (John D. Mc Neil, 1977, hlm. 1). Tugas guru adalah
menciptakan situasi yang permisif dan mendorong siswa untuk mencari dan mengembangkan pemecahan sendiri.
3) Kurikulum
Rekonstruksi Sosial
Kurikulum
ini lebih memusatkan perhatian pada problema-problema yang di hadapinya dalam
masyarakat. kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan intraksional.
Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama,
interaksi, dan kerja sama. Melalui interaksi dan kerja sala ini siswa berusaha
memecahkan problema-problema yang di hadapinya dalam masyarakan menunju
pembentukan masyarakat yang lebih baik.
Pandangan
rekonstruksi social di dalam kurikulum di mulai sekitar tahun 1920-an. Harold
Rug mulai melihat dan menyadarkan kawan-kawannya bahwa selama ini terjadi
kesenjangan antara kurikulum dengan masyarakat. Sedangkan Theodore Brameld,
pada awal tahun 1950-an menyampaikan gagasan tentang rekonstruksi social. Dalam
masyarakat demokratis seluruh warga masyarakat harus turut serta dalam
perkembangan dana pembaharuan masyarakat.
Para
rekonstrusionis social tidak mau terlalu menekankan kebebasan individu. Mereka
ingin meyakinkan murid-murid bagaimana masyarakat membuat warga yang ada
sekarang dan bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan pribadi warganya melalui
consensus social.
Di
samping itu juga ada beberapa macam kurikulum menurut masing-masing para ahli
diantaranya :
1. Jenis
Kurikulum Menurut Goodlad ada 5 Jenis Kurikulum
1) Kurikulum
Ideal (Idealogical Curriculum) yaitu
: Kurikulum sebagaimana diharapkan oleh para ahli dan guru, yang mencerminkan
pengetahuan yang diakumulasi berjaman – jaman.
2) Kurikulum
formal (formal Curriculum) yang
disetujui dan disahkan oleh pemerintah.
3) Kurikulum
bayangan (Percived Curriculum) yaitu
Kurikulum yang ada dalam pikiran yang diiinginkan oleh orang dan guru.
4) Kurikulum
Operasional (Operational Curriculum)
yaitu Kurikulum Yang dilaksanakan didalam kelas.
5) Kurikulum
Pengalaman (Experience Curriculum)
yaitu Kurikulum yang dialami oleh murid.
2. Kurikulum
Menurut Galtthorn.
Galtthorn mengklasifikasi kurikulum berdasarkan
jenisnya di antaranya :
1) Kurikulum
rekomendasi (Recommendation Curriculum)
yaitu kurikulum yang direkomendasi oleh para ahli, asosiasi professional,
komisi pembaharuan pendididkan dan juga berdasarkan kebijkan pemerintah.
2) Kurikulum
tertulis (Written Curriculum)
kurikulum tertulis merupakan Kurikulum yang sudah disetujui pmerintah.
Kurikulum tertulis berfungsi sebagai pengendali untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan. Fungsi pokok dari kurikulum tertulis adalah sebagai
mengantara, pengendali dan standar.
3) Kurikulum
dukungan (Supported Curriculum) yaitu
ini dibentuk dari sumber - sumber yang dialokasi untuk menunjang kurikulum.
Beberapa sumber yang dialokasikan untuk menunjang kurikulum sbb :
ü Alokasi
waktu yang dipergunakan untuk mata pelajaran tertentu
ü Alokasi
waktu yang dipergunakan guru untuk aspek tertentu
ü Alokasi
personil, banyaknya guru untuk yang diperlukan
ü Bahan,
alat dan buku teks yang disediakan
4) Kurikulum
yang diajarkan (the taught Curriculum)
Kurikulum tidak lain dari apa yang diajarnkan guru didlam kelas. Kurikulum ini
sudah tentu berdasakan kurikulum yang tertulis. Namun sering terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaannya disekolah / dikelas.
5) Kurikulum
yang diuji (the tested Curriculum)
adalah serangkaina bahan pelajaran atau kegiatan belajar yang dinilai melalui
tes baik yang buat oleh guru maupun tes yang baku, atau tes yang disusun oleh
panitia wilayah.
6) Kurikulum
yang dipelajari (Learned Curriculum)
Kurikulum ini disebut juga sebagai Kurikulum hasil belajar (Learning result
Curriculum) yaitu perubahan nilai, persepsi dan tingkh laku yang terjadi dari
pengalaman belajar.
7) Kurikulum
yang tersembunyi (Hidden Curriculum)
Kurikulum ini sering disebut juga Kurikulum implicit, Kurikulum yang tidak
dipelajari dapat dirumuskan sebagai aspek dari sekolah yang lain dari Kurikulum
yang direncanakan namun pengaruh terhadap perubahan tingkah laku siswa.
Glatthorn menyatakan Kurikulum tersembunyi terdiri dari 2 aspek yaitu aspek
yang relatif tetap dan aspek yang dapat berubah-ubah. Salah satu aspek yang
tetap adalah ideology, keyakinan, nilai budaya, masyarakat yang mempengaruhi
sekolah. Aspek yang dapat berubah yaitu meliputi variabel organisasi system
social dan kebudayaan.
3. Jenis
Kurikulum berdasarkan organisasi kurikulum
Ada 4 jenis kurikulum berdasarkan
organisasi:
1) Seperated
Subject Curriculum
2) Correlated
Curriculum
3) Integrated
Curriculum
4) Core
Curriculum
4. Jenis
kurikulum berdasarkan hirarkhis perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Kurikulum
nasional dalam bentuk kebijaksanaan atau policy pemerintah. Kurikulum disebut
pula kurikulum kebijaksanaan atau policy curriculum. Kurikulum ini berisi
berbagai kebijaksanaan pemerintah yang sangat mendasar.
b. Kurikulum
Lembaga (Institutional Curriculum) Kurikulum ini merupakan kurikulum yang
direncanakan untuk setiap sekolah atau lembaga pendidikan.
c. Kurikulum
mata kuliah atau mata pelajaran Kurikulum ini hanya menjabarkan setiap
kurikulum sekolah atau program sekolah dalam bagian yang lebih kecil yakni
untuk setiap bidang studi atau mata pelajaran setiap kelas dalam suatu lembaga.
d. Kurikulum
sebagai bahan pengajaran. Kurikulum ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari
kurikulum mata pelajaran menjadi bagian – bagian yang lebih kecil yang siap
diajarkan untuk satu atau dua kali penyajian.
5. Dari
segi perencanaan dan pelaksanaan kita kenal 9 jenis kurikulum di antaranya
adalah :
a. Kurikulum
kebijaksanaan
b. Kurikulum
rekomendasi
c. Kurikulum
ideal atau kurikulum tertulis
d. Kurikulum
yang diajarkan
B.
Komponen
Kurikulum
Kurikulum
merupakan bagian yang sangat esensial dalam keseluruhan bagian pendidikan.
Biasanya tugas para guru yaitu melaksanakan, membina, dan dalam batasan-batasan
tertentu mengembangkanya. Melaksanakan kurikulum itu maksudnya adalah mentransformasikan
program pendidikan kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Membina
kurikulum di maksudkan menjaga dan mempertahankan agar pelaksanaan kurikulum
sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan dalam kurikulum ideal /
potensial, atau dengan kata lain mengupayakan kesesuaian kurikulum actual dengan kurikulum potensial
sehingga tidak terjadi kesenjangan.
Adapun
pengembangan kurikulum adalah tahap lanjutan dari kegiatan pembinaan kurikulum
yaitu upaya meningkatkan dalam bentuk nilai tambahan dari apa yang telah di
laksanakan sesuai dengan kurikulum potensial.
Menurut
Ralph W. Tyler (1975), dalam buku kecil yang sangat terkenal dan
konsep-konsepnya masih di pakai sampai sekarang, menyajikan empat langkat
pengembangan (four-step model) dalam bentuk
pertanyaan yang mendasar yang harus di jawab, baik dalam pengembangan suatu
kurikulum maupun pembelajaran (instruction).
Adapun yang menjadi komponen-komponen utama yang harus di penuhi dalam suatu
kegiatan pengembangan kurikulum malalu pertanyaan yang di maksud di antaranya
adalah :
1. Pada
hekekatnya merupakan arah dari suatu program atau tujuan kurikulum,
2. Berkenaan
dengan isi atau bahan ajar yang harus di berikan untuk mencapai tujuan,
3. Berkenaan
dengan strategi pelaksanaan,
4. Berkenaan
dengan penilaian (evaluasi) pencapaian tujuan.
|
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
|
|
||||||||||||
![]() |

Komponen-komponen kurikulum
Menurut
zais (1976) menyebut aspek-aspek tersebut dengan istilah anatomi kurikum
(anatomy of the curuculum) yang terdiri dari komponen tujuan (aims, goals, dan
objectives) isi (content), aktivitas belajar (learning activitas), dan wvaluasi
(evaluation).
1) Komponen
tujuan
2) Komponen
isi/ materi
3) Komponen
strategi pembelajaran
4) Komponen
evaluasi
Dari
ke empat komponen kurilulum di atas, dapat di gambarkan bahwa tujuan kurikulum
dapat menggambarkan kualitas manusia yang di harapkan terbina dari suatu proses
pendidikan. Dengan demikian suatu tujuan memberikan petunjuk mengenai arah
perubahan yang di cita-citakan dari suatu kurikulum. Tujuan yang jelas akan
memberiakn petunjuk yang jelas pula
terhadap pemilihan isi/ bahan ajar, strategi pembelajaran, media, dan
evaluasi. Bahkan dalam berbagai model pengembangan kurikkulum, tujuan di anggap
sebagai dasar, arah dan patokan dalam penentuan komponen-komponen yang lainnya.
Tujuan yang harus di capai dalam pendidikan di Indonesia bersifat hierarkis,
yang terdiri atas tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan mata
pelajaran, dan tujuan instruksional (umum dan khusus).
Isi/materi
kurikulum menempati posisi yang penting dan turut menentukan kualitas
pendidikan. Secara umum isi/materi kurikulum merupakan pengetahuan ilmiah yang
terdiri atas fakta,konsep,perinsip dan keterampilan yang perlu di berikan
kepada siswa. Pengetahuan ilmiah trsebut jumlahnya sangat banyak dan tidak
mungkin semuanya di jadikan sebagai isi kurikulum. Oleh karna itu,perlu di
adakan pilihan-pilihan. Untuk menentukan pengetahuan mana saja yang akan di
jadikan isi kurikulum,di perlukan berbagai kriteria.
Sterategi
merupakan merupakan bagin integral dalam pengkjian tentang kurikulum. Sterategi
pembelajaran ini berkaitan dengan siasat,cara atau sistem penyampaian isi
kurikulum. Pada dasarnya ada dua jenis sterategi pembelajaran,yaitu stertegi
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) dan yang
berorientasi kepada siswa (student oriented). Seterategi pertama di sebut model
ekspositori atau model informasi,sedangkan seterategi kedua di sebut model
inkuiri atau probel solving. Seterategi mana yang di gunakan atau di pilih
biasanya di serahkan sepenuhnya kepada guru dengn mempertimbangkan hakikat
tujuan,sifat bahan/isi dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.
Komponen
evaluasi di tujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan melalui
peroses implementasi kurikulum secara keseluruhan. Hasil evaluasi kurikulum
dapat di jadikan unpan balik untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan
kurikulum. Selain itu hasil evaluasi dapat di jadikan masukan dalam penentuan
kebijakan-kebijakan pengambilan keputusan tentang kurikulum dan pendidkan.
Gambaran yang komprensif mengenai kualitas suatu kurikulum,dapat di lihat dari
komponen progeram,komponen peroses pelaksanaan dan komponen hasil yang di
capai.
Ada
beberapa konponen yang terkandung di dalam kurikulum itu sendiri meskipun
meskipun dari masing-masingnya ada saja perbedaan dari segi bentuknya. Adapun
komponen-komponen tersebut anrata lain.
a) Tujuan
dan isi kurikulum
Pelaksanaan
dari tujuan kurikulum itu sendiri tidak tetap. Tujuan program pendidikan setiap
tahun berubah.
b) Metode
di dalam kurikulum itu sendiri.
Di
mana dalam metode dari masing-masing kurikulum ini mencari keselarasan antara
tujuan nasional dengan tujuan siswa. Yang di mana guru-guru berusaha membantu
para siswa menemukan minat dan kebutuhanya.
c) Evaluasi
.
Dimana
dalam evaluasi ini tidak hanya menilai apa yang telah di kuasai siswa, akan
tetapi juga menilai pengaruh kegiatan sekolah terhadap masyarakat.
Di
samping itu juga adapun komponen-komponen dapat di tinjau berdsarkan kurikulum
yang ada di antaranya sbb :
1. Komponen
Tujuan
Seperti
yang telah dikemukakan kurikulum
merupakan suatu tujuan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu oleh
karena itu dalam kurikulum suatu sekolah telah terkandung tujuan – tujuan
pendidikan yang telah dicapai oleh sekolah yang bersangkutan.
Ada
2 tujuan yang terkandung dalam kurikulum sekolah adalah :
a. Tujuan
yang ingin dicapai sekolah secara keseluruhan
Selaku lembaga pendidikan, setiap sekolah mempunyai
tujuan yang ingin dicapai. Tujuan – tujuan tersebut biasanya digambarkan dalam
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kita harapkan dimiliki murid setelah
mereka menyelesaikan seluruh program pendidikan dari sekolah tersebut. Tujuan
dari sekolah tersebut dinamakan tujuan institusional atau tujuan lembaga.
b. Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang
studi
Disamping tujuan institusional yang ingin dicapai
secara keseluruhan, tiap bidang studi dalam kurikulum suatu sekolah juga
mempunyai sejumlah tujuan yang ingin dicapainya.
2. Komponen
materi (isi dan struktur program)
a. Isi
kurikulum
Sebagaimana kurikulum 1975 maka untuk
kurikulum SPG yang berlaku saat ini :
·
Pokok – pokok bahasan adalah perincian
bidang pengajaran untuk dijadikan bahan pelajaran bagi siswa agar mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
·
Bahan pengajaran adalah urutan
penyampaian pokok bahasan tersebut dari tahun yang satu ketahun pelajaran yang
berikutnya dari semester yang satu kesemester yang berikutnya.
·
Sumber bahan yaitu berupa berupa
resources dimana proses belajar mengajar memperoleh sejumlah pengalaman
belajar.
·
Garis – garis besar program pengajaran
(GBPP), merupakan penjelasan terperinci dari setiap bidang pengajaran yang
telah ditentukan pembagian dan penyebaran waktunya dalam seminggu, catur wulan
/ semester seperti yang diatur dalam struktur program kurikulum
b. Struktur
program
Program pendidikan di SPG. Adapun Program
Pendidikan di SPG terdiri dari :
·
Pendidikan umum meliputi pendidikan
agama, pendidikan moral pancasila, bahasa Indonesia, bahasa inggris, olah raga
dan kesehatan.
·
Pendidikan keguruan meliputi ilmu
keguruan dan praktik keguruan
·
Pengajaran di SD / pendidikan
spesialisasi / pengembangan : meliputi IPS, Matematika, pendidikan kesenian dan
pendidikan keterampilan.
3. Komponen
Organisasi dan Strategi
Disamping tujuan dan isi setiap
kurikulum juga mengandung unsure organisasi dan strategi
1. Organisasi
Struktur program suatu kurikulum
mengenal apa yang disebut struktur horizontal dan struktur vertikal
a. Struktur
horizontal
Struktur horizontal suatu kurikulum
berkenaan dengan apakan kurikulum itu diorganisasikan dalam bentuk
· Mata
pelajaran secara terpisah (subjek centred)
misalnya biologi, fisika, sejarah, ilmu buli, dll.
· Kelompok
mata pelajaran yang kita sebut bidang studi (broadfied) misalnya IPA, IPS, kesenian, matematika, dll.
· Kesatuan
program tanpa mengenal maupun bidang studi (integrated
program)
b. Struktur
Vertikal
Struktur vertikal suatu kurikulum
berkenaan dengan apakah kurikulum tersebut dilaksanakan melalui :
·
Sistem kelas, misalnya kelas I, II, III
dst, dimana kenaikan kelas diadakan setiap tahun secara serempak.
·
Program tanpa kelas, dimana perpindahan
dari suatu tingkat program ke tingkat program berikutnya dapat dilakukan setiap
waktu tanpa harus menunggu teman – teman yang lain
·
Kombinasi antara system a dan b, dalam
struktur vertikal ini tercakup pula system unit yang digunakan, apakah system
semester atau catur wulan. .
2. Strategi
Strategi pelaksanaan suatu kurikulum
tergambar dari yang ditempuh di dalam melaksanakan suatu pembelajaran, cara
dalam mengadakan penilaian, cara dalam melaksanakan bimbingan dan penyuluhan,
dan cara dalam mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan.
4. Komponen
sarana dalam kurikulum lembaga pendidikan guru (SPG) Meliputi:
1. Sarana
Personal.
2. Sarana
Materi.
3. Sarana
Kepemimpinan.
4. Sarana
Administratif.
5. Komponen
Evaluasi
Pendidikan adalah Sebagian dari keperluan manusia.sekolahpun
merupakan keperluan dari masyarakat.untuk itu maka sekolah termasuk juga di
dalamnya juga harus peka terhadap perubahan –perubahan yang terjadi dimasyarakat.oleh
karena itu kurikulum sebagai bahan konsumsi bagi masyarakat juga harus dinilai
terus menerus serta menyeluruh terhadap bahan atau program pengajaran.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
apa yang sudah di paparkan di atas dapat di simpulkan sebagai berikut :
Yang
dimana kurikulum merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang harus ada di
dalam dunia pendidikan. Kurikulum juga memiliki peran yang sangat penting dan
tidak bias di tinggalkan oleh semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan,
baik itu pihak sekolah, guru, serta instansi yang bernaung di lingkungan
pendidikan itu sendiri.
Kurikulum
merupakan suatu pondasi dalam membangun serta dan menjadi titik tombak dalam
dunia pendidikan. Disamping itu juga kurikulum juga mengatur segala sesuatu
yang terkait di dalam pendidikan itu sendiri serta menjadi pegangan dalam
mengukur tingkat keberhasilan yang akan dan terlah di lakukan selama menjalai
pendidikan itu sendiri.
Kurikulum
juga mengatus segala bentuk lini pendidikan dengan model-model serta
macam-macam kurikulum itu sendiri serta memiliki komponen-komponen
tersendiri. Ada berapa hal yang perlu di
perhatikan dalam kulikulum itu di
antaranya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa
dalam mengembangkan kurikulum langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan jenis – jenis kurikulum yang terdapat dalam kurikulum yang digunakan
untuk sekolah dasar dan menengah serta perguruan tinggi
2. Dalam
mengembangkan kurikulum mengetahui komponen – komponen yang terdapat dalam
kurikulum untuk dikembangkan.
B.
Kritik dan Saran
Kelompok
II mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pengampu mata kuiah ini yang
telah memberikan bimbingan serta masukan kepada penulis dalam penyesunan
makalah ini. Dan penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada kedua
orang tua serta teman-teman yang ada dalam kelompok II ini, dan semua
pihak yang telah membantu dan memberikan semangat serta
dorongan kepada kelompok II.
Dari
apa yang telah kelompok II paparkan di atas merupakan bagian dari suatu
permasalahan yang ada di lingkungan pendidikan terkait dengan permasalahan pada
kurikulum yang sekarang ini supaya tidak menjadi hambatan bagi majunya dunia
pendidikan khususnya di wilayah NTB tercinta ini. Dan kelompok II mengharapkan
kepada semua pihak baik dari pihak dosen, mahsiswa maupun pembaca, untuk
memberikan masukan yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah
selanjutnya.
Kelompok
II menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, mengingat kemampuan kelompok
II yang masih kurang serta pengetahuan dan wawasan yang masih minim. Oleh
karena itu keritikan serta saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan
semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah-makalah
selanjutnya sangat kami harapkan.
Atas
segala perhatian serta partisipasinya kelompok II mengucapkan terimaksih,
semoga apa yang telah kami paparkan kaitannya dengan pembahasan tema di atas
dapat menjadi pengalaman serta masukan berharga khususnya bagi kelompok II, dan
umumnya bagi para pembaca. Dan semoga penysunan makalah ini menjadi awal dari
keberhasilan kami dan kita semua. Amin…
Pancor, 21 Juni 2011
Kelompok II
DAFTAR
PUSTAKA
Bigge, Morris L. & Hunt, Maurice P. (1980). Psychological Foundation Of Education.
New York: Harper & Row Pub.
Johanson, Mauritz. (1977). Intentionality In
Education. New York: Center for Curriculum Research And Services.
Hendayat Soetopo, Wasty Soemanto, (1993), Pembinaan dan Pengembangan Kurikuluman.
Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati, Moedjiono (2002), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nana Syaodih Sukmadinata, (2000), Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya
Asep Harry Hernawan, (2006), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran : UT.
Mandalika. J, Usman Mulayadi (2003), Dasar – Dasar Kurikulum. Surabaya: SIC
Hasan, S.H. (1988). Evaluasi kurikulum.
Jakarta: P2LPTK.
Kaber, A. (1988). Penembangan Kurikulum.
Jakarta: P2LPTK.
Nasutiaon, S. (1987). Pengembangan
Kurikulum. Badung: Alumni.
Sudjana, N. (1990). Penilaian Hasil dan
Peroses Belajar Mengajar. Badung: Remaja Rosdakarya.
Taba, hilda (1962). Curriculum
Developmet: Theory and Proctice. New York: Harcourt Brace and world, Inc.
Tyler, Ralph W. (1975). Basic Principles
of Curricilum and Instrucition. Chicago and London: The University of Chicago
Press.
Zais, Rabert S. (1976). Curriculum,
Principles and Foudations. New York: Harper and Row Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar