KATA PENGATAR
Alhamdulillah,segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT. atas segala rahmat,hidayahnya sehingga Tugas tentang “PERKEMBANGAN PENDIDIKAN“ dapat terselesaikan walaupun masih banyak kekurangan.
Seiring dengan itu,shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW,para sahabat dan pengikut beliau yang setia dalam mengembangkan dan menjalankan syariat islam diantara umat manusia.
Dengan adanya Tugas tentang PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ini untuk bisa mengatasi masalah pendidikan di Sekolah,maka seluruh pihak yang memiliki keterkaitan dengan masalah tersebut tidak menjadi masalah yang menghambat maksud ataupun tujuan yang ingin dicapai.Selain itu dalam Tugas ini apa yang menjadi solusi dalam pemecahan masalah bisa ditemukan dan pihak-pihak yang terkait dapat mengembangkan potensi diri dalam mengolah tehnik PERKEMBANGAN yang baik dan efisien.
Maka kami dari kelompok tujuh menyadari dalam pembuatan tugas ini banyak hal-hal yang perlu di perbaiki baik dari segi penulisan,tata bahasa maupun kelengkapan materi yang digunakan.Untuk itu kami dari kelompok tujuh memohon Dosen pengampu dan pembaca untuk memberikan suatu keritikan yang sifatnya memotivasi agar lebih baik dari yang sebelumnya.
Akhirnya kami dari kelompok tujuh mengucapkan banyak terima kasih,semoga tugas ini bisa bermamfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya............Amin.
TTD
AKMALUDIN
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalaian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan, yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya.
Di samping itu juga kita ketahui bahwa,,Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin di capai oleh kegiatan pendidikan adalah suatu yang logis bahwa pendidikan itu harus di mulai dengan tujuan yang diasumsikan sebagai nilai. Tanpa sadar tujuan, maka dalam praktek pendidikan tidak ada artinya (moore, T.W 1974 : 86)
Jadi,dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan medasar dan diintegrasi dari berbagai cabang ilmu terutama yang ada dalam dunia pendidikan seperti: fsikologi pendidikan, filsafat pendidikan, cabang –cabang ilmu penting lainnya yang di pelajari yang terkait dengan dunia pendidikan.
Persepsi merupakan pintu gerbang masuknya pengaruh luar. Karna melalui persepsi anak belajar mengenal dunia. Dengan persepsi mereka juga dapat menerima pelajaran-pelajaran. Dengan perantaraan persepsi mereka dapat berkembang. Uraian tersebut menunjukan bahwa persepsi demikian penting bagi perkembangan anak. Oleh sebab itu seorang pendidik di pandang penting memahami dan mampu mempaslitasi perkembangannya.
Perkembbangan persepsi sangat penting kepada kelengkapan dan kesempurnaan fungsi alat indra sebab persepsi terjadi melalui alat indra. Oleh karena itu berdasarkan persepsi ini, sedikitnya ada dua hal penting dalam pelaksanaan tugas pendidikan dan penyajian bahan pelajaran, yakni modalisasi visual dan pendengaran.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara seorang pendidik mampu mengenal apa itu persepsi
2. Bagaimana seoran pendidik mengetahui serta mampu menguasii tipe-tipe persepsi anak usia SD
3. Bagaimana tindakan serta pandangan seorang guru dalam menggatasi problematika yang ada di lingkungan pendidikan anak SD
C.Tujuan Masalah
1.Agar dapat mengetahui dan memahami peroblematika yang ada
2.Mampu mengembangkan berbagai karateristik persepsi anak usia SD
3.Memilki kesadaran dan kepedulian terhadap pendidikan serta bagaiman hubungan antara guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik sehingga sehingga karateristik dari anak lebih meningkat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Persepsi
Persepsi adalah peroses yang menyangkut mesuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia, melalui persepsi ini manusia akan terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Di samping itu juga manusia dapat mengenal dunia nyata, baik dari diri sendiri maupun dunia sekitarnya dimana ia berada, dengan cara melihat, mendengar, meraba, membahu, atau mengecap, cara individu mengenal objek yang demikian itu di sebut persepsi. Sedangkan melihat, mendengar, membahu, meraba dan mengecap itu di sebut modalisasi persepsi.
Individu yang akan menangkap berbagai gejala di luar dirinya melalui indra yang di milikinya. Proses pencarian rangsangan ini di sebut pengindaraan, akan tetapi pengertian terhadap lingkungan dan dunia sekitar buka sekedar hasil penginderaan, sebab dalam dalam persepsi ada unsur interprestasi terhadap rangsangan-rangsangan yang di terima tersebut. Interperestasi inilah yang menyebabkan individu menjadi subjek dalam pengalamannya.
B. tipe-tipe persepsi anak usia SD
Adapun tipe-tipe persepsi yang ada pada anak usia SD di antaranya adalah :
a. Tipe pengelihatan menurut objeknya pengelihatan di golongkan menjadi tiga golonganyaitu:
Ø Tipe pengelihatan warna.
Dalam hal ini ada 2 sistem yang dapat di lihat/terima oleh alat indra yaitu sistem warna akromatis (hitam dan putih )dan kromatis ( berwarna). Sistem akromatis mengenal pembedaan kejernihan (terang – gelap)dari putih-abu-hitam. Sistem warna kromatis mengenal wmpat warna dasar yaitu : merah , kuning,hijau dan biru.warna-warna tsb tersusun berdasrkan sistem tertentu.
Ø Tipe pengelihatan bentuk
Meliht bentu adalah melihat objek yang berdimensi dua, baik dalam pengalaman inidividu sehari-hari maupun dari experimen-experimeen yang telah di lakukan oleh pera ahli.
Ø Tipe pengelihatan kedalaman
Melihat ledalaman adalah melihat objek berdimensi 3. salah saqtu gejala yang terpenting adalah konstansi besar. Seperti telapak tangan yang di letakan pada jarak 20 cm dan 40 cm dari mata terlihas sebagai sama bersar.
b. Tipe Pendenagaran
Mendengar dan mendengarkan merupakan hal yang berbeda. Mendengarkan merupakan proses pasif yang terjadi bahka selagi tidur. Mendengar hanyalah suatu tahap dari dari peroses mendengarkan yang kompleks. Mendengar adalah respon yang terjadi karna adanhya rangsangan gelombang suara. Peristiwa mendengar adalah sepenuhnya peristiwa jasmaniah. Diterimanya gelomban gelombang suara oleh indra pendengar tidak berarti pengamat sadar akan apa yang di dengar. Karena kenyataan ini kita sering mendengar orang mengatakan peserta didik itu mendengar pelajaran yang di sampaikan tetapi mereka tidak mengerti atau tidak ingat pelajaran yang telah di sampaikan. Untuk mendengarkan peserta didik harus mendengar, tetapi untuk mendengar orang tidak perlu mendengarkan. Bahkan mendengarkan hanya melibatkan unsur jasmaniah sebagaimana mendengar.di semping itu juga mendengarkan melibatkan unsur psikologis seperti perhatian, interpretasi dan penyimpanan.
c. Tipe Perabaan
Dalam indra ini tidak terbatas pada indra permukaan kulit aja, akan tetapi menyangkut alat-alat yang peka terhadap orientasi dan keseimbangan. Oleh karena itu , rangsangan yang sesuai dengan indra ini juga berbagai macam yaitu : tekanan, suhu, rasa sakit/nyeri, dan gerakan.
Di samping itu juga alat indra seperti kulit mempunyai fungsi memberikan informasi tentang kualitas lingkungan. Kulit mempunyai berbagai reseptor yang terdapat pada titik permukaan kulit, yaitu titik nyeri adalah yang terbesar jumlahnya, lalu tutuk-ttik tekanan, dingin dan panas. Dalam bagian tubuh kita ini ada yang sedikit dan ada yang banyak reseptornya (daerah peka).
d. Tipe Pembauan
Pada alat indea ini penciuman adalah hidungdan syaraf-syaraf reseptornya. Rangsangan yang sesuai oleh indra ini adalah zat kimiawi yang berbentuk gas, di antaranya ada beberapa bau utama yang dapat di tangkap oleh indea ini yaitu : bau rempah-rempah (cengkeh), bau harum (panili), bau eteris ( jeruk / buah), bau damar (terpentin), bau busuk (telur busuk), bau hangus (ter). Adaptasi sensoris pada indra ini kentara sekali.
e. Tipe Pengecapan
Di dalam alat indra ini, lidah dengan syaraf-syaraf reseptor pada papil-papil rasa diatas dan disekeliling lidah. Rangsangan yang sesuai dengan indea ini adalah kimiawi, seperri laruta, asam, asin dan pahit dsb.
C. perkembangan persepsi pada anak usia SD
- Menurut ernest meumann
Ernest membagi perkembangan persepsi dalam 3 fase yaitu fasi sintesis fantatis, fase analisis dan fase sintetis logis.
- Menurut william stern
William stern dalam pendapatnya mengataka perkembangan persepsi dengan istilah 4 kategori stadium yaitu stadium substans, stadium action, stadium relation dan stadium kualitas. Menurut pendapat beliau anak SD pada umumnya berada pada stadium substans, dan stadium relation. Ini berarti guru SD harus lebih kreatif dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan karataeistik yang di miliki oleh anak SD.
- Menurut oswald kroh
Oswald kroh ada beberapa priode yang ada pada perkembangan persepsi dengan istilah lain pula yaitu priode sintese fantasis, priode realisme naif, priode realisme kritis, dan priode subjektif. Dalam priode-priode ini perkembangan persepsi menuru kroh ini masih melekat pada anak usia SD. Oleh sebab itu, guru perlu mempertimbangkan karateristik setiap priode tersebut dalam pengembangan atau mengembangkan pembelajaran sesuai dengan karateristik anak usia SD.
D. Paktor yang mempengaruhi perkembangan persepsi anak usia SD
- Perhatian yang selektif
Kehidupan manusia setiap saat akan menerima berbagai macam ransangan dari lingkungannya, akan tetapi ia tidak harus menanggapi semua rangsangan yang di terima iut, untuk itu, individu memuaskan perhatiannya pada rangsangan-rangasangan tertentu saja, dengan demikian objek-objek atau gejala-gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai objek pengamat.
- Ciri-ciri Rangsangan
Rangasanga yang bergerak diantara rangsangan yang diam, akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsangan yang paling besar diantara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan intensitas yang paling kuat.
- Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Seseoran tentunya mempunyai pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibandingkan dengan seseorang bukan seniman. Dalam penelitian juga menunjukan bahwa anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin (mata uang logam) lebih besar dari pada anak orang-orang kaya.
- Pengalaman terdahulu
Berdasarkan pengalaman yang sudah di lalui oleh seseorang dalam mempersepsi dunianya, cermin bagi kita tentu bukanbarang baru atau langka akan tetapi lain halnya bagi orang mentawai dipedalaman siberut atau saudara-saudara di pedalaman irian.
Dalam hal ini persepsi merupakan hala yang sangbat penting dan perlu di kuasai oleh seorang pendidik. Di samping itu juga persepsi ini juga seseorang dapat melakukan hubungan dengan lingkungannya, karna dia dapat mengenal dunia nyata baik dirinya sendiri maupun dunia sekitarnya dimana ian berada, dengan melihat, mendengarnya, menbaunya, merabanya maupun mengecapnya. Cara inila yang di sebut persepsi.
BAB III
PENURUP
Kesimpulan
Persepsi adalah peroses yang menyangkut mesuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia, melalui persepsi ini manusia akan terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Di samping itu juga manusia dapat mengenal dunia nyata, baik dari diri sendiri maupun dunia sekitarnya dimana ia berada, dengan cara melihat, mendengar, meraba, membahu, atau mengecap, cara individu mengenal objek yang demikian itu di sebut persepsi. Sedangkan melihat, mendengar, membahu, meraba dan mengecap itu di sebut modalisasi persepsi.
Individu yang akan menangkap berbagai gejala di luar dirinya melalui indra yang di milikinya. Proses pencarian rangsangan ini di sebut pengindaraan, akan tetapi pengertian terhadap lingkungan dan dunia sekitar buka sekedar hasil penginderaan, sebab dalam dalam persepsi ada unsur interprestasi terhadap rangsangan-rangsangan yang di terima tersebut. Interperestasi inilah yang menyebabkan individu menjadi subjek dalam pengalamannya.
Sementara itu karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada proses pengindaraan saja, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu perhatian selektif, ciri-ciri rangsangan, nilai-nilai dan kebutuhan individu serta pengalaman-pengalaman yang pernah ada yang di jalani sebelumnya.
Untuk pembelajaran di SD proses persepsi ini amat penting di pahami sebab akan memperkuat di terima tidaknya materi pembelajaran oleh siswa. Agar persepsi pembelajaran terjadi secara akurat maka seorang guru perlu mempertimbangkan tingkat perkembngan persepsi siswa.
Kritik dan saran
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak dosen yang telah memberikan bimbingan serta masukan kepada kelompok 7 dalam diskusi yang telah di laksanakan hari kamis 03 November 2010. dan kelompok 7 juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua kami serta teman-teman peserta diskusi dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat serta dorongan kepada kelompok 7, dan kepada rekan-rekan yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu.
Dari apa yang telah kami paparkan di atas merupakan bagian dari hasil diskusi yang telah kami jalankan sebelumnya,. Dan kami mengharapkan kepada semua pihak baik dari pihak dosen, mahsiswa maupun pembaca, untuk memberikan masukan yang bersifat membangun untuk penyusunan laporan selanjutnya.
Kelompok 7 menyadari bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat kemampuan kelompok 7 yang masih kurang serta pengetahuan dan wawasan yang masih minim. Oleh karena itu keritikan serta saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan penulisan laporan-laporan selanjutnya bagi kelompok kami, sangat penulis harapkan.
Atas segala perhatian serta partisipasinya kelompok 7 mengucapkan terimaksih, semoga apa yang telah kami paparkan kaitannya dengan pembahasan tema di atas dapat menjadi pengalama serta msukan berharga khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi para pembaca. Dan semoga penysunan laporan ini menjadi awal dari keberhasilan kami. Aminn…
TTD
AKMALUDIN
Daftar Pustaka
Hurlock, Elizabeth B.1993. Perkembangan Anak Jilid 1 & 2. Alih Bahasa Agus Dharma, Jakarta, Erlangga.
Muhibbin Syah,1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Paul Suparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Jogyakarta: Kanisius
Suwandi Suryabrata, 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
M. Numan Somantri, (2001), Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Rosda, Bandung